Untuk menghilangkan penat di tengah situasi pandemi Coronavirus disease 2019 (Covid-19) yang tidak kelar-kelar, tak ada salahnya mengunjungi sejumlah destinasi wisata unik di kaki Candi Borobudur yang terletak di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Berada di timur Borobudur ada Pasar Tradisi Lembah Merapi Bukit Gununggono. Destinasi wisata tersebut menggabungkan tradisi Jawa kuno dan alam pegunungan bisa menjadi pilihan saat berkunjung ke Magelang.
Tempat wisata yang terletak di Desa Banyubiru, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, pada 23 Agustus 2020 baru saja dibuka kembali oleh Bupati Magelang, Zaenal Arifin setelah enam bulan ditutup akibat Pandemi Covid-19. Pasar ini hanya buka di hari Minggu dari pukul 06.00-12.00 WIB. Aktivitas ini dikelola sendiri oleh warga desa melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Kelompok Sadar Wisata Desa Banyubiru.
Pasar Tradisi Lembah Merapi Gununggono sendiri menyajikan kuliner asli daerah yang bisa dinikmati oleh para pengunjungnya seperti, gethuk, kacang godog, lepet, klepon, tiwul, growol, gathot, kupat tahu, cethil, maupun jajanan khas tradisional Magelang lainnya
Semua pedagang di sini berjualan sembari mengenakan pakaian khas Jawa, pria memakai baju lurik, sedangkan perempuan mengenakan kain jarik. Uniknya lagi wadah yang digunakan juga masih tradisional, seperti batok kelapa, daun pisang, serta gelas bambu. Pengunjung tidak bisa bertransaksi tunai rupiah atau digital. Mereka harus menukarkan uang rupiah dengan uang kayu Dhono. Satu keping Dhono dihargai Rp2.000. Terasa kita belanja di era Majapahit.
Sejumlah destinasi wisata baru di sekitaran Borobudur juga layak disambangi pelancong. Seperti di Kecamatan Kaliangkrik juga memiliki tempat wisata keren lainnya yakni sebuah pemukiman di Dusun Butuh. Wisata yang satu ini juga sempat viral karena menyajikan pemandangan rumah bersusun seperti di Nepal.
Ada lagi, berlokasi di Desa Ngaran dan Gopalan, hanya lima menit dari Candi Borobudur. Letaknya yang persis di pinggir jalan Desa Borobudur, Svargabumi.
Pelancong bisa menikmati hamparan hijau persawahan dan segarnya air sungai pedesaan. Sepanjang pematang sawah sudah dipasangi jalan terbuat dari kayu dan bercabang ke-22 spot selfie yang ada di tempat wisata. Melewati pematang sawah dan meloncat dari satu spot ke spot lain terasa mengasyikkan.
Disarankan untuk datang pada saat pagi, ketika pemandangan Candi Borobudur dan perbukitan Menoreh membentang jelas dan cerah. Kala sore hari, lebih bagus lagi, pengunjung bisa melihat matahari terbenam dari sini.
Pengelola Svargabumi membangun spot selfie dengan tetap memperhatikan lingkungan sekitar dan tetap menerapkan protokol kesehatan. Yang menjadi nilai tambah, wisatawan juga bisa melihat secara langsung petani yang menggarap sawah.
Diakui pengelolanya, obyek wisata ini dibangun tanpa merusak lingkungan. Berkonsep alam, pertanian, ekologi, UMKM, dan pemberdayaan masyarakat desa, sehingga bisa dikatakan Svargabumi adalah industri ekonomi kreatif.
Uniknya, manajemen pengelolaan tempat wisata memberikan keleluasaan petani untuk tetap menggarap sawah mereka dan hasilnya untuk mereka sendiri. Pengelola juga melibatkan warga setempat untuk mengisi kios berjualan dengan standar manajemen.
Tunggu apa lagi, yuk mampir ke Magelang, sambil menikmati alam perdesaaan, suasana segar alam pegunungan, tradisi Jawa kuno, hingga bisa berswafoto cantik bersama sahabat dan keluarga.
Sumber : https://indonesia.go.id/